0
Sastra Masuk Kampung edisi 24 Januari 2016
Ada yang beda nih di Sastra
Masuk Kampung tanggal 24 Januari 2016! Kali ini kami membagi edisi 2016 dalam 4
bagian (untuk sementara), masing-masing diselenggarakan setiap bulannya. Bagi
yang belum tahu bisa dilihat dibawah ini.
Info hub Ranita 083873223560 |
Keberanian dan
Gugatan menjadi tema pertama di tahun 2016. Kali ini ada yang berbeda di Sastra
Masuk Kampung. Kami kedatangan teman-teman dari Komunitas Ranggon Sastra, Baca Rasa Dengar dan Jawa Pos TV lho. Sasaran untuk event ini pun bukan
hanya remaja saja, tetapi remaja dan juga para orangtua TK Muara Bangsa yang
setia menemani anak-anaknya pada event ini. Beruntung, kalau di event Sastra
Masuk Kampung Rumah Muara diguyur hujan nan derasnya, hujan hanya datang
sebelum acara ini dimulai. Wahhh senangnya acara dapat berjalan dengan lancar :D
Komunitas Ranggon
Sastra dari Universitas Indraprasta PGRI menampilkan penampilan yang mengesankan
sebagai pembuka acara. Musikalisasi puisi! Salah satu penampilan yang mereka
sajikan adalah menyanyikan puisi Derai-Derai Cemara milik Chairil Anwar. Penonton
sampai dibuat kagum menyaksikannya.
Dan inilah bagian yang ditunggu-tunggu! Baca puisi! Kak Tri dan Kak Salwa yang memandu jalannya acara sempat tertawa kecil melihat tingkah adik-adik TK Muara Bangsa, karena masing-masing tidak mau memulai duluan. Baik! Nggak ada jalan lain nih! HOMPIMPAAAAAA......
Dan inilah bagian yang ditunggu-tunggu! Baca puisi! Kak Tri dan Kak Salwa yang memandu jalannya acara sempat tertawa kecil melihat tingkah adik-adik TK Muara Bangsa, karena masing-masing tidak mau memulai duluan. Baik! Nggak ada jalan lain nih! HOMPIMPAAAAAA......
Kak Salwa dari Unindra dan Kak Tri dari UNJ |
Panggungnya jadi penuh anak-anak |
Orangtua TK Muara Bangsa juga nggak mau kalah lho :P
Yang remajanya juga nggak mau kalaah dong :D
Nggak disangka hari sudah semakin sore, sekarang giliran berdiskusi dengan Okky Madasari. Oh iya sebelum acara berdiskusi dimulai, Kak Okky kedatangan tamu dua kakak ini untuk diwawancarai mengenai program Sastra Masuk Kampung. Kak Okky menjelaskan ide mendirikan program Sastra Masuk Kampung ini adalah untuk melestarikan kecintaan pada kesusastraan seperti yang dilakukan oleh Wiji Thukul. Wiji memulainya dari kampung-kampung, hingga beliau menjadi sastrawan yang terkenal. Sosok Wiji yang ambisius dan sangat mencintai sastra menginspirasi bukan hanya menginspirasi Kak Okky untuk mendirikan program Sastra Masuk Kampung, tetapi juga menginspirasinya untuk membuat Film Wiji Thukul yang akan ditayangkan dalam waktu dekat. Sosok Wiji Thukul memang belum terlihat jua sampai detik ini, namun karya-karya hebatnya masih tetap ada sampai sekarang dan semua orang harus melihat itu. Kabar baiknya, bukan hanya Film Wiji Thukul yang sedang dipersiapkan Okky Madasari melainkan juga Asean Litterary Festival yang akan diselenggarakan pada tanggal 5-8 May 2016. Ngakuuuuuuu suka sastra dan seni? Wajib dateng lho!
ASEAN LITERARY FESTIVAL 2016 |
Pertanyaan kali ini dibuka oleh Kak Ikhsan dari Komunitas Ranggon Sastra yang menanyakan mengenai solusi dalam mencari sponsor, dan suka duka Komunitas Ranggon Sastra dalam menampilkan pertunjukannya.
Hingga sampailah di penghujung acara. Sastra Masuk Kampung edisi 24 Januari 2016 pun selesai. Seru bercampur bahagia hingga saat ini. Siapapun, datanglah ke persinggahan kami, Rumah Muara menunggumu :) Sampai ketemu di Rumah Muara :D
Okky Madasari |
***
Sastra Masuk
Kampung harus tetap ada. Banyak anak muda sekarang yang mulai
melupakan dari mana kebebasan berpendapat itu berasal. Padahal berpuisi, salah
satunya, adalah cara yang dilakukan oleh para sastrawan untuk mengkritisi
pemerintah yang dinilai tidak adil dalam menjalankan tugasnya. Kami ingin
memulainya dari lingkungan terkecil dulu, lingkungan terdekat, seperti yang
dilakukan oleh Wiji Thukul.
Sastra dan Seni
Untuk Kebebasan
Salam,
Ranita Ningrum
Sastra Masuk Kampung 20 Desember 2015 bersama Komunitas Baca Rasa Dengar
Sastra
Masuk Kampung merupakan salah satu program di Rumah Muara untuk
menumbuhkan kecintaan berpuisi maupun hal-hal yang berkaitan dengan
sastra. Pada tanggal 20 Desember 2015, bahagianya Rumah Muara mendapat
kunjungan dari Komunitas Baca Rasa Dengar. Acara dimulai jam 15.00 -
18.00 WIB di kediaman Okky Madasari sekaligus tempat dimana Rumah Muara
berada.
Terlihat dinding berhiaskan para sastrawan disana. Pram, Rendra, Kartini, Chairil dan Thukul. |
Program
Sastra Masuk Kampung edisi 20 Desember 2015 berlangsung seru. Meskipun
membahas beragam topik yang terbilang serius, feminism, utopia, dan
sebagainya, seakan mendapat ilmu baru disana. Kesempatan yang tidak
datang dua kali, di lain waktu harus ada topik baru untuk dikupas
bersama di #SastraMasukKampung !
Dan
inilah yang ditunggu-tunggu! Meskipun hari hampir gelap, masing-masing
diantara kami saling menjiwai puisi yang kami bacakan. Komunitas Baca
Rasa Dengar sepertinya tidak mau melewatkan kesempatan ini. Mereka
saling unjuk kemampuan berpuisi. Tak ketinggalan, Okky Madasari pun
akhirnya ikut ambil bagian. Suasana yang menyenangkan :D.
Bertemu
dengan Okky Madasari juga merupakan salah satu alasan komunitas baca
rasa dengar hadir di #SastraMasukKampung. Uniknya, bukan hanya para
penggemar Okky Madasari saja yang hadir pada acara ini, tetapi juga ada
kak Umma dari UIN Jakarta dengan tujuan mewawancarai kak Okky sebagai
narasumber skripsinya. Wahh....semoga sukses dan lancar skripsinya kak
;)
Beberapa foto ttd buku Okky Madasari dapat dilihat di bawah ini :
Kak Ina ''baca rasa dengar'' dengan Okky Madasari |
Kak Ira ''baca rasa dengar'' dan Okky Madasari |
Kak Ogi ''baca rasa dengar'' dapat buku Pasung Jiwa dari penulisnya langsung. Wah :D |
Kak Umma dengan Okky Madasari |
Berjumpa
dengan para remaja kritis di Sastra Masuk Kampung edisi 20 Desember
2015 menjadi moment yang tak terlupakan menjelang penutup tahun. Tak
disangka, sastra yang sedikit demi sedikit mulai terlupakan namun di
balik semua itu masih ada beberapa remaja yang berusaha menghidupkannya
kembali. Program Sastra Masuk Kampung merupakan salah satu wadah untuk
menghidupkan kecintaan pada dunia sastra yang tengah rapuh ini. Bukan
hanya para remaja, anak-anak, dewasa, maupun orangtua terbuka pintu
seluas-luasnya untuk kalian. Ayo cintai sastra sedini mungkin. Karena
sastra adalah milik semua orang....
Kami tunggu kedatangan kalian di #SastraMasukKampung episode selanjutnya... Di Rumah Muara :)
Salam,
Ranita Ningrum
Salam,
Ranita Ningrum
Langganan:
Postingan (Atom)